Judul:
Hana,Kirai yo.. (chapter 3)
Genre: Fantasy, Horor, Romance, Supernatural
“Hmm,, sou
ka? Nee-chan kau harus lebih berhati-hati! Ittekimasu!!” Teriakku sambil menuju sekolah
“Arrgg!! Aku
sangat marah karena kejadian itu, gara-gara keasyikan meramu parfum, tangan
Nee-chan terluka terkena pecahan kaca dari peralatannya. Tadi juga dia bersifat
aneh sebenarnya apa yang Nee-chan sembunyikan dariku. Tadi yang dibicarakan
Luka-Nee, mereka siapa ya? (bingung) Ah.. Sudahlah memikirkan semua itu hanya
membuatku pusing saja.. “ Gumamku.
Terlihat
banyak bunga di pinggiran jalan, tanpa pikir panjang aku langsung menghancurkan
bunga-bunga itu.
“Baka! Pagi
ini aku sangat marah! Ditambah lagi melihat bunga-bunga bodoh ini!
Hancurkan-hancurkan!!” Teriakku sambil merobek bunga-bunga itu.
Disaat aku
merobeknya tiba-tiba tubuhku menjadi sakit, dan anehnya bunga itu menjadi utuh
lagi. Ku robek berkali-kali, tapi itu percuma. Bunga itu menjadi utuh kembali.
“Hah? Ada
apa ini? T-tidak mungkin, pasti hanya kebetulan. Lebih baik aku mencobanya
lagi, rasakan ini! Rasakan ini!” Teriakku sambil meninjak bunga itu
berkali-kali untuk memastikan.
Disaat itu
juga badanku terasa sakit, seperti ditinjak sesuatu. Dan seketika bunga itu
menjadi utuh kembali.
“AKKKKKKKKKK!!!!!!”
Teriakku terduduk karena kesakitan.
Setelah ku
berhenti meninjak bunga itu, rasa sakit dari tubuhku menghilang begitu saja.
“Ini tidak
mungkin kan? Pasti sekarang aku tak enak badan, sebaiknya aku pulang ke rumah
sekarang. Mengistirahatkan diriku” Gumamku ketakutan.
Suasana pagi
ini tak seperti biasanya, biasanya
jalanan ini mulai dipenuhi banyak orang. Tapi sekarang tidak, hanya ada satu
dua orang yang lewat. Sehingga tak ada
orang yang melihat ku saat itu, ku beranikan diri menengok ke belakang, melihat
bunga-bunga tadi. Bunga-bunga itu tersusun dengan rapi sama seperti sebelum ku
hancurkan.
Perjalanan
pulang ke rumah. Dari kejauhan terlihat 2 polisi yang sedang berjaga-jaga,
mereka yang pernah menegurku karena selalu menghancurkan bunga-bunga dipinggir
jalan. Apa karena ditegur polisi, aku akan berhenti begitu saja?
Perlahan
kulewati mereka berdua, mereka tak menegurku. Mungkin mereka sudah lupa
wajahku.
“Yokatta..”
Gumamku sedikit tenang.
Tiba-tiba
saja aku tak sengaja mendengar percakapan dua polisi itu tentang pembunuhan
berantai yang terjadi kemarin, di jalan yang sering dilalui Gakupo. Anehnya
tidak ada bekas darah sama sekali di jalan itu, hanya ada bangkai korban yang
mengurus & kering. Keadaan tubuh korban itu hanya tersisa tulang saja
dilapisi oleh kulit.
“Jika berita
tentang pembunuhan itu dibicarakan oleh polisi, berarti benar. Untung saja aku
sempat menyuruh Gakupo untuk tidak melewati jalan itu. Jika aku tak sempat
menyuruh Gakupo sama seperti aku tak sempat menegur Ayah untuk lebih
berhati-hati sebelum kecelakaan itu terjadi, maka aku akan menyalahkan diriku
sendiri seumur hidup”Gumamku.
Sesampai
dirumah aku langsung pergi ke dapur, meminum sesuatu untuk sedikit menenangkan
diri. Kalau aku pulang cepat seperti ini, pasti Luka-Nee akan cerewet
menanyaiku. Untung saja dia tak ada dirumah, mungkin dia sedang bekerja. Umurku
dan Luka-Nee berbeda 11 tahun. Sekarang dia bekerja sebagai pegawai di sebuah
perusahaan.
Sebenarnya
bisnis parfum ini turun menurun, setiap keturunan harus menjalankan bisnis ini.
Tapi aku tak ada keinginan sedikitpun untuk menjalankannya, biarlah Luka-Nee
yang melakukannya.
Toko parfumku, *eh—bukan maksudku toko parfum
Luka-Nee, akhir-akhir ini sepi pengunjung. Karena hari-hari tertentu saja
Luka-Nee dapat melayani pelangaan, hari seterusnya dia sibuk bekerja di
perusahaan. Biasanya banyak pelanggan datang dihari Luka-Nee bekerja, tak ada
pilihan lain, aku menyuruh mereka pergi. Pilihan menyuruh pergi itu memang
lebih baik, karena tak ada sesuatu yang bisa kulakukan. Luka-Nee pernah
menawari belajar meramu parfum, yang benar saja! Melihat bunga saja aku sudah
kesal, apalagi meramunya.
Setelah
selesai meminum air, aku bermaksud kembali ke kamar untuk mnegistirahatkan
diri. Tak sengaja aku melihat kamar Luka-Nee.
“Ahh.. Kamar
Nee-chan, masuk ah~ Sifat Nee-chan waktu itu sangat aneh, pasti dia
menyembunyikan sesuatu dikamarnya. Mumpung Nee-chan nggak ada dirumah, aku akan
mencarinya.” Gumamku memasuki kamar Luka-Nee.
Ku periksa
setiap sudut kamarnya, Ku buka laci-lacinya, sudah kucari berulang-ulang. Tapi
dari tadi aku hanya mendapatkan kertas yang bertulisan resep meramu parfum.
“Ah, semua
ini menjengkelkan. Dari tadi aku hanya menemukan kertas ini! Apakah tak ada
sesuatu yang men—“ Gumamanku terpotong ketika aku menemukan sebuah foto.
Tanpa pikir
panjang aku mengambil & melihatnya.
“Ini kan
fotoku bersama Otto-san,Okka-san,Luka-Nee. Hah?! Siapa tiga laki-laki ini?
Perasaan aku punya juga foto seperti ini. Tapi ketiga orang laki-laki ini tak
ada.” Gumamku bingung sambil membawa foto itu.
Setelah
mendapatkan foto itu, akupun berniat menyudahi pencarian di kamar Luka-Nee. Ketika
aku keluar kamarnya, tiba-tiba aku melihat sebuah pintu disebelah laci yang
terdapat foto tadi.
“Perasaan
tadi pintu ini tak ada? Kenapa sekarang malah ada?” Gumamku kembali ke kamar
Luka-Nee menghampiri pintu itu.
“Kreeek..”
“Ah.. Pintu
ini tak terkunci..” Gumamku sambil membuka pintu itu.
Dibalik
pintu itu terdapat rumah kaca yang besar, dan dipenuhi oleh banyak bunga?!
Tiba-tiba
aku ketakutan, kepalaku menjadi pusing, detak jantungku berdetak dengan cepat,
emosiku tak terkendalikan “Bunga! Lebih banyak bunga? AKK!! Hancurkan semua
itu!” Teriakku sambil menendang & melemparkan bunga-bunga itu.
Tiba-tiba
saja muncul rasa sakit dari dalam tubuhku. Sampai-sampai aku terduduk menahan
rasa sakit itu. Walaupun aku merasa sakit, tapi aku tetap berusaha mengancurkannya.
“Apapun yang
terjadi padaku! Yang penting bunga ini hancur!” Teriakku berusaha menendang
bunga itu.
Ketika ingin
menendang, bunga-bunga yang ada dihadapanku berubah menjadi tiga laki-laki yang
sama persis di foto itu, tiba-tiba saja mereka memegangi kedua tangan &
kakiku.
“ Kenapa bunga itu bisa berubah menjadi
k-kalian! Kalian sama persis seperti yang ada difoto ini. Sebenarnya kalian
apa? Hantu? Iblis? Ah.. Sudah! Jangan halangi aku, cepat lepaskan kedua tangan
& kakiku!!” Teriakku.
Ketika ku
berontak, mereka malah lebih kuat menahan kedua tangan & kakiku.
“Ternyata
kau keras kepala ya, sama seperti Mikuo.” Kata lelaki berambut merah itu.
“Kenapa kau
bisa tau nama Ayahku?!” Tanyaku kesal.
“Tenang..
tenang.. Bukankah tadi kau ingin tau kami ini siapa? Sepertinya aku tak bisa
menyembunyikan sesuatu yang penting ini untuk waktu yang lebih lama lagi. Jadi,
biarkan aku memperkenalkan diri. Namaku Akaito,
Dewa bunga Mawar, aku adalah ketua dari semua tumbuhan yang ada didunia
ini. Aku hanya sementara menjadi ketua sampai kau pantas menjadi ketua
selanjutnya, maka aku akan melepas tahta ketua ini dan memberikannya padamu,
karena kau adalah keturunan Mikuo. Jika tak ada yang sementara menggantikan
ketua sebelumnya, kehidupan tumbuhan akan hancur. Tak ada yang akan melindungi
semua tumbuhan yang ada di dunia ini, aku adalah dewa tumbuhan yang paling
kuat. Maka dari itu aku ditunjuk sebagai ketua.
Dan Laki-laki berambut pink itu Yuuma dia
adalah Dewa Lily, dan laki-laki berambut
putih itu adalah Piko, dia adalah Dewa Melati.” Jelas Akaito.
Ketika
mendengar kata-kata Dewa bunga dari mulut Akaito, entah kenapa aku menjadi
ketakutan.
“Aku bisa
merasakan emosi ketakutan dari tubuhmu. Itu karena respon dari tubuhmu, apalagi
bunga sebanyak ini. Terdapat dewa di setiap masing-masih tumbuhan, apapun
tumbuhan itu. Ketika tumbuhan-tumbuhan lain mendengar kata-kata dari mulutku
mereka akan tunduk. Karena aku adalah ketua dari segala Dewa tumbuhan, aku yang
bertanggung jawab dengan semua tumbuhan
yang ada didunia ini.
Sebelumnya
Ayahmu, Mikuo. Yang mempunyai tugas seperti ini, tapi dia mengundurkan diri
menjadi ketua dan lebih baik menikahi manusia itu. Karena Ibumu selalu merawat
bunga dengan kasih sayang yang tulus, rajin menyirami kami dengan air, selalu
memotong daun-daun kami yang kering agar tidak menganggu proses penguapan.
Masih bisa
ku ingat kehangatan tangan Ibumu ketika merawat kami semua, pantas saja Mikuo
tertarik dan lebih memilih hidup berkeluarga dengan Ibumu. Tapi dengan satu
syarat jika mereka memiliki keturunan, suatu saat anaknya nanti akan memiliki
kontak dengan tumbuhan. Sama persis
seperti apa yang kau alami saat ini. Apa yang kau lakukan pada tumbuhan, akan
berdampak pada dirimu sendiri. Kau selalu menghancurkan bunga, tubuhmu terikat
kontak dengan tumbuhan. Kau jadi mengerti kan? Bagaimana rasa sakit dari
tumbuhan yang sering kau hancurkan!!” Jelasnya marah.
“Aku seperti
ini gara-gara bunga itu. Andai saja bunga itu tak ada, tak akan terjadi
kecelakaan. Aku takkan trauma dan aku takkan menghancurkan bunga seperti ini!
Aku juga seperti ini! Bukan kehendakku sendiri!!” Teriakku marah.
“Ya aku tau,
mana ada anak yang senang ketika kedua orangtuanya meninggal. Pasti mereka
merasa sedih, kesal & selalu bertanya-tanya “kenapa mereka pergi secepat
itu?”. Emosi seperti itu memang lazim
untuk dilakukan, tapi setidaknya kau berhenti bersikap seperti anak-anak. Kau
sudah SMP, lupakan kejadian itu. Dan mulailah untuk mencintai bunga, karena
bunga-bunga itu tak bersalah. Yang salah adalah Mikuo yang lengah saat
mengemudi mobil waktu itu, sehingga terjadi kecelakaan. Selalu melampiaskan
kemarahanmu pada bunga yang tak bersalah, itu tindakan yang tak masuk akal!
Kau masih payah! Bagaimana bisa dengan keadaan
seperti ini kau dapat melindung Nee-chanmu? Oh ya.. Ketika kau menghancurkan
bunga, Nee-chanmu juga merasakan dampak sakitnya. Kalian kan keturunan dari
Mikuo, memiliki kontak dengan bunga. Apakah kau tidak menyadarinya? Itu namanya
bukan melindungi malah ingin membunuh
Nee-chanmu. Bukannya fisik Nee-chanmu sangat lemah? Makanya dia tak bisa
mendapat kekuatan yang sama sepertimu. Jangan siksa bunga lagi, jangan
lampiaskan kekesalanmu pada bunga lagi! bunga itu juga mahluk hidup!!” Balas
Akaito berteriak.
“Benar apa yang dikatakan Akaito, fisik kakakku
dari lahir memang agak lemah. Tapi dia berusaha bekerja dan memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Aku tak mendegar keluhan apapun saat dia merasakan sakit ketika ku
menghancurkan bunga-bunga.” Gumamku menundukkan kepalaku bawah.
”Mikuo
adalah dewa bunga Frangipani. Bunga Frangipani adalah sumber kekuatanmu yang
sebenarnya, bunga-bunga lain hanya dapat
memicu proses rangsang dari dalam
tubuhmu menjadi cepat. Makanya tanpa kau sadari ketika mencium aroma dari bunga
Frangipani, kau akan merasa lebih kuat karena rangsang dari aroma bunga itu.
Ketika kau tak mencium aroma dari bunga itu, tubuhmu akan bersikap seperti
biasanya. Karena tak ada picuan sesuatu rangsang tubuhmu dari dalam. Kekuatanmu
adalah rangsangan dari dalam.” Jelas Piko.
“Ayah
dewa bunga Frangipani? Yang benar saja,
kalian semua pasti berbohong? Dewa? Yang benar saja!!? Pasti ada sesuatu trik
yang memunculkan kalian dari bunga-bunga itu kan?” Tanyaku.
“Apakah
mataku ini menunjukkan kebohongan?” Tanya Akaito sambil menatapku tajam.
Ketika dia
menatapku, tiba-tiba mulutku bergerak sendiri dan berkata “Iya..”
“Hah? Apa
yang ku katakan? Aku tak ingin mengatakan itu?” Gumamku bingung.
“Kan sudah
ku bilang, aku ini ketua dari segala tumbuhan. Jika aku mengatakan sesuatu pada
tumbuhan lain, maka tanpa disadari mereka akan mengikuti kata-kataku” Jelasnya.
“Pembunuhan
itu juga ada kaitannya dengan bunga, kau masih ingatkan?” Tanya Yuuma.
“Ya, aku
masih ingat.” Jawabku ketakutan.
“Korban yang
mengering, hanya tersisa kulit yang menutupi tulang saja. Dan tak ada bekas
darahpun ditempat kejadian itu. Itu adalah olah tumbuhan lain yang kesal pada
manusia, yang selalu memanfaatkan mereka dengan seenaknya. Sekarang marak
terjadi penebangan liar dimana-mana, penebangan pohon untuk dijadikan bangunan-bangunan
besar, sehingga tak ada lagi tempat untuk ditamani tumbuhan. Yang hanya ada
gedung-gedung besar. Ada juga manusia yang tanpa sengaja merobeki daun
tumbuhan. Sebenarnya itu kebiasaan yang tidak baik, walaupun menurut manusia
itu sepele tapi itu semua membuat mereka sangat menderita. Apakah mereka tak
tau? Bahwa tumbuhan lah yang menghasilkan oksigen pada manusia, seharusnya
tumbuhan itu dirawat. Tapi sifat manusia yang merusak menyebabkan mereka marah
dan ingin membunuh semua manusia agar mereka dapat hidup dengan bebas. Dengan
cara menyerap habis cairan atau nutrisi dalam tubuh manusia untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi di dalam tubuhnya sendiri, dengan cara itu mereka selalu ada
cadangan energi untuk melawan manusia.” Jelas Yuuma.
Mendengar
cerita itu tiba-tiba aku terduduk ketakutan.
“Hey! Kau
jangan ketakutan seperti itu, sebab itulah kita ada untuk menyadarkan manusia
betapa pentingnya tumbuhan & juga menghalangi perbuatan kejam dari
tumbuhan-tumbuhan itu!” Teriak Piko.
“S-siapa
yang takut! A-aku hanya lelah dan ingin duduk sebentar!!” Teriakku berdiri
sambil menghapus air mataku
“Benar apa
yang dikatakan Piko aku tidak boleh takut, aku harus menghadapi semua ini”
Gumamku.
“Tugas kita
hanyalah menghancurkan markas itu dan membunuh semua orang yang bekerja di
markas itu” Kata Akaito.
“Jika
membunuh semua orang yang bekerja dimarkas itu, berarti Gakupo juga akan
terbunuh.” Gumamku takut.
“T-tidak!
Jika membunuh orang-orang yang bekerja di markas itu, aku tak mau melakukannya!
Itu perbuatan yang kejam!!” Teriakku.
“Mereka juga
kejam menebang kami sebelum waktunya, kami juga ingin hidup. Setidaknya
tunggulah kami mencukupi kriteria untuk ditebang, jika kita membunuh mereka. Mereka akan
mengerti sakitnya seperti apa. Satu saja tumbuhan dihancurkan atau ditebang,
semua tumbuhan yang ada didunia ini dapat merasakannya!!” Teriak Akaito.
“AH!! Aku
tak peduli! Pokoknya jangan bunuh orang-orang yang ada dimarkas itu!” Teriakku.
Ketika
Akaito ingin membalas teriakku, Piko langsung menepuk belakangnya dan berkata
“Lebih baik lakukan apa yang dikatakan Miku, jangan bunuh orang-orang yang
dimarkas itu. Tapi hancurkanlah markasnya, sehingga mereka tak bisa lagi
melakukan aksi mereka. Jika kita melakukan hal yang sama seperti mereka,
berarti sifat kita sama saja seperti manusia(egois).” Kata Piko.
Tiba-tiba
Akaito terdiam sebentar dan berkata “Ahh, baiklah! Aku setuju dengan perkataan
Piko! Tugas kita hanya menghancurkan markasnya!!”
“Yosh bagus!
Aku sudah melacak keberadaan mereka. Markas itu melakukan penebangan liar &
juga melakukan penyelundupan tumbuhan-tumbuhan langka ke tempat-tempat
tertentu.” Kata Yuuma.
“ Bukannya
itu markas yang Gakupo ikuti. Ah, sekarang aku mengerti. Mereka mendapatkan
uang sebanyak itu dari penyelundupan tumbuhan langka.” Gumamku.
“Yosh!
Sekarang kita ke sana. Halangi para tumbuhan lain yang ingin berbuat jahat
& juga kita hancurkan markas itu. Agar mereka tak melakukan penyelundupan
lagi!” Teriak Akaito.
“Menghancurkan
markas itu? T-tapi markas itu sangat berharga bagi Gakupo..”
“Jangan,
lakukan itu! Jangan hancurkan markas itu!” Teriakku menghadang mereka.
“Kenapa?
Jika kita tak menghancurkan markas itu, akan terjadi penebangan liar &
penyelundupan tumbuhan langka terus menerus. Dan dampak sakitnya, siapa yang
merasakan? Kita sendiri! Jangan halangi aku begitu, ayo sekarang kita ke markas
mereka!!” Perintah Akaito sambil menyeretku.
“Hah!
Sekarang? Jangan bercanda! Aku tak bisa menguasai kekuatan ini. Bagaimana bisa
aku melawan mereka semua?!” Teriakku marah.
“Tenang
saja, kejadian itu sudah terjadi lama bukan? Ketika kau mencium aroma bunga.
Serasa ada yang memicu rangsang tubuhmu dari dalam, dan membuatmu menjadi lebih
kuat. Pertama tubuhmu akan dikendalikan
aroma itu, tapi lama-lama kaulah yang akan mengendalikan tubuhmu sendiri bukan
aroma dari bunga itu. Aroma bunga hanya sebagai pemicu saja. ” Jelas Akaito
“Ayo
berangkat!!” Teriak Yuuma,Piko dan Akaito sambil menyeret tanganku.
“Setidaknya
biarlah aku mengganti seragamku...” Gumamku pasrah ._.
“Markas aku
datang!” Teriak mereka bertiga bersamaan.
Seketika
tubuh kami menghilang & langsung berada di markas itu. Mereka menggunakan
kekuatan teleport untuk menuju ke markas ini. Disekeliling markas tua itu hanya
ada tanah yang tandus. Terlihat dua orang yang sedang berjaga-jaga didepan
pintu markas.
~Continued
