Rabu, 28 Mei 2014

Kuro Yuki chapter 5/5 Final



Judul : Kuro Yuki chapter 5/5 Final
Genre: Friendship, Sci-Fi, Romance, Supernatural



“AAAKKKKKK!!!!!!!!!!” Teriak Naora melepaskan anak panahnya.
Anak panah itu tidak mengarah pada Len melainkan mengarah pada dirinya sendiri. Tanpa pikir panjang Ishina langsung berlari dan melindungi Naora, panah itu tertancap dipunggung Ishina. “Shi-chan..” Kata Naora.
“ Ini tak apa-apa dibandingkan kelihangan sahabat sepertimu, kau tak perlu merasa bersalah seperti itu. Sekarang Alice dan Mako sudah baikan. Sekarang mereka tidak saling membenci begitu juga Haruna, bukankah kau mengatakan kita ini keluarga? Mana mungkin kita saling membenci?, kau sangat menyukai Len bukan? Itu bukan Len yang sering kau ceritakan padakukan? Cepat katakan pada Len apa perasaanmu sebenarnya.”  Kata Ishina menahan rasa sakit.
Tiba-tiba Naora tersadar, hatinya menjadi tenang. Aura kegelapan dari tubuh Naora mulai sedikit menghilang.
“Ah??? Apa drama kalian sudah selesai?? Cepatlah!! Agar aku bisa membunuh kalian……” Teriak Len dihadapan Naora.
“Len!!! Aku sangat senang ketika kau berkata kau bersedia menjadi pacarku. Karena saat pertama bertemu diperlombaan, aku sudah jatuh cinta pandangan pertama padamu. Kau selalu membuatkanku kue pisang, jus pisang setelah kubertarung melawan monster. Itu sangat enak sekali!! Kau selalu menyemangatiku ketika kukalah taruhan membunuh jumlah monster terbanyak, kau selalu menemaniku saat menerima hukuman.  Walaupun kau selalu dipandang buruk teman-temanku, kau selalu tersenyum.Saat bertarung ku tak hentinya memikirkanmu,Aku tak tau apa yang ada dipikiranmu, kau melakukannya pura-pura atau tidak, itu tak masalah bagiku. Yang penting aku mencintaimu dengan tulus!Ketika aku ingin membencimu, aku tak bisa!  Saat pertama bertemu, aku yakin Len orang yang baik, aku percaya pada Len. Len tak melakukan perbuatan seperti ini, Len yang kukenal tak pernah melakukan seperti ini. Aku mencintaimuuu Len!!!!!!!!!!!” Teriak Naora mengungkapkan semua perasaannya.
Tiba-tiba Len tersenyum dan
“Ah, semua orang sama saja! Pembohong! Aku tidak mempercayaimu!!!” Teriak Len dan...
“Tidak semua orang pembohong, aku mengatakan perasaanku tulus padamu. Aku mempercayaimu, aku tidak berbohong!!!!!!!!!!!!” Balas teriak Naora.
“Aku senang kau bilang seperti itu, Kau adalah satu-satunya orang yang sangat mempercayaiku dan kau adalah satu-satunya orang yang mengajakku bicara.Aku belagak membunuhmu itu hanya pura-pura, aku hanya ingin membunuh teman-temanmu. Agar kau dan aku bisa membuat dunia milik kita berdua dengan bantuan monster ini. Tapi aku tak bisa melakukan itu karena kepercayaan yang kuat dari teman-temanmu dan aku tak bisa melakukannya karena penyerangan tak terduga dari pengakuan perasaanmu, ku akui aku kalah.  Pengendali monster itu kalah ketika dia mendengar pengakuan tulus dari seseorang” Kata Len sambil memeluk Naora.
Tiba-tiba badan Len perlahan menghilang
“Ah, apa ini ganjaran ketika kumemakai monster itu.Ternyata membuat dunia dengan cara kotor itu tidak akan mungkin. Setengah nyawa kuhilang dan kaulah yang memenuhi nyawaku yang setengahnya lagi selama ini, walaupun diriku ini tak diterima disurga ataupun dineraka. Kuyakin kau menerima diriku sepenuh hatimu, terimakasih sudah mencintaiku. Aku juga mencintaimu Naora.” Lanjut Len.
“J-jangan menghilang, aku mohon!!! Aku mohon!!!” Pinta Naora menangis dan makin memeluk Len dengan kuat.
“Jangan menangis seperti itu, kau tak imut sama sekali ketika menangis. Tersenyumlah, aku senang saat kau tersenyum. Jadilah Naora yang selalu semangat! Kumohon tersenyumlah, kuingin melihat senyummu untuk terakhir kalinya….”Kata Len dan menghilang, Naora mengikuti perintah Len dan berusaha tersenyum.
“Aku harap kau sempat melihatnya Len-kun” Gumam Naora.
Semua monster menghilang, menyusul kepergian Len. Miko,Ishina,Suzuha,Haruna tanpa pikir panjang menghampiri Naora dan memeluknya. Tapi anehnya dari tubuh monster itu keluar sesuatu,
“Ah,,,kenapa monster itu mengeluarkan sesuatu seperti ini??? Ini terlihat seperti salju... T-tapi kenapa berwarna hitam??” Tanya Naora sambil memegang salju itu.
“AH ITU!! KURO YUKI(salju hitam).... T-tapi kenapa disaat seperti ini, mereka keluar dari tubuh monster itu??!!, aku menemukan sebuah informasi. Salju hitam itu takkan pernah keluar lagi, karena leluhur mereka telah menghabiskan salju hitam itu untuk membantu manusia yang keinginannya lebih kejam dari Len. J-jika kita terkena salju itu.. Mak---“ Jelas Suzuha dan tiba-tiba
“AAAAKKKK!!!! Tanganku!!! Kenapa??? Mengeras seperti batu!!!!” Teriak Miko menangis sambil berusaha menggerakan tangannya yang mulai mengeras itu.
“ I-itulah efeknya jika terkena salju hitam. Tenang saja Miko-san.. Aku akan mengambil obat penetral di mobil..” Kata Suzuha.
Tapi sayang sekali.. tangan dan kaki Suzuha mengeras...
“Ah sial! Kakiku sempat mengeras.. Gomen minna! Aku ini tak berguna...” Kata suzuha-san menangis.
“ Itu tak benar Suzuha-chan.. Kau sangat berarti bagi kami, Tak masalah, Miko-chan!! Jika kita semua berubah menjadi batu, tapi kita tetap bersama seperti ini. Lagipula kita sudah menyingkirkan monster tengik itu, dunia kita sudah kembali damai dan indah seperti dulu lagi. Karena kita semua dan tentu saja berkat senjata Suzuha-chan!! Kumohon jangan murung seperti itu, ayolah tersenyum. Aku sangat ingin melihat kalian tersenyum. Oh ya!! Karena kita menang.. Ayo kita teriakkan semboyan, tapi ku ubah sedikit... Kalian mengatakannya setelah aku ya?? “ Yeay!! Akhirnya monster tengik itu pergi!!!” Teriak Naora bersemangat sambil menghapus air matanya.
“Baka!!, Naora-chan.. disaat seperti ini. Kau masih bisa berperilaku seperti ini.. Ma ika, aku lebih suka sifat Naora seperti itu... Dia tak berubah sama sekali...” Gumam Shina sambil ikut berteriak..
“ Yeay! Akhirnya monster tengik itu pergi”.
Semua hanya tersenyum menuruti perintah Naora, Mako yang gelisah menjadi tenang dan ikut tersenyum setelah mendengar perkataan Naora.
“ Aku tak percaya walaupun kau pernah mengatakan padaku, “pengendali monster itu takkan bisa berada di surga dan neraka”. Aku yakin saat ini, kau berada diSurga. Tunggulah sebentar lagi Len! Aku akan kesana, aku harap kau menyambutku dengan baik...” Gumam Naora.
Tak berapa lama Naora bergumam, seluruh tubuh mereka menjadi batu.

Beberapa tahun kemudian, kehidupan baru dimulai kembali. Seseorang menemukan patung Naora dan teman-temannya, patung-patung itu langsung dibawa ku mesuem.
“Jadi, inilah pahlawan-pahlawan yang telah menyelematkan dunia ini.. Terimakasih, jasa kalian slalu kukenang” Gumam masing-masing orang mengingat jasa mereka.

                                                                                                                                                ~The End

Kuro Yuki chapter 4/5



Judul : Kuro Yuki (chapter 4)
Genre: Friendship, Sci-Fi, Romance, Supernatural

“Oh ya! Cepat ambil senjata kalian! Hari ini kita akan membasmi para monster!” Perintah Suzuha.
“Eh kau!! Jangan macam-macam disekolah ini, jangan masuk ruangan sembarangan!!”Perintah Suzuha,

Len hanya tersenyum ketika mendengarnya. Merekapun mulai pergi dengan menggunakan mobil.
Suzuha didepan yang mengendarai mobil itu dengan kecepatan turbo, dan… mereka sampai ditempat para monster berkumpul.
 Alice memulai aksinya dengan memutar lagu Paradichlorobenze lagu kesukaan Naora, apalagi lagu itu dinyanyikan Len. Alice menekan tombol merah diEarphonennya sesuai dengan ritme lagu, otomatis bom yang dikeluarkan sesuai ritme dan langsung membelah leher para monster.
 Mereka mendengar apa yang Alice dengar di Earphonennya, tiba-tiba kecepatan bertarung mereka semakin cepat karena mendengar lagu itu. Suasana hati Naora hari ini sangat senang, saat bertarung tak henti-hentinya dia berpikir wajah keren Len saat pingsan. Sambil bernyanyi mengikuti lirik lagu dia memanah, panahannya selalu tepat sasaran. Haruna menendang dan memukul leher monster sampai terbelah dan melilit leher monster dengan menggunakan rantai panjang yang keluar dari gelangnya, sampai leher monster itu putus. Ishina dengan santai membelah leher bagian depan monster dengan kedua pedangnya dan tak lupa dia mengemut permen (Ishina tidak pernah lupa,membawa stok permennya) Miko sedikit ketakutan saat mengarahkan cambuknya ke leher monster, tapi lama-lama dia mulai terbiasa.
“ Cukup! Untuk hari ini kita lanjutkan lain hari! Ini adalah awal yang bagus!” Perintah Suzuha dari mobil.
Mereka mengikuti perintah Suzuha dan kembali kesekolah, ketika kembali kesekolah terlihat len sedang  menyiapkan mereka kue pisang dan teh.
 “Apakah kau membuat semua ini Len-kun?” Tanya Naora.
“ Ya, karena kubosan, ku jalan-jalan melihat-lihat ruangan disekolah ini, kebetulan saat itu aku melihat tepung dan pisang diruangan dapur. Tanpa pikir panjang kulangsung membuatkannya untuk kalian dengan bahan-bahan yang tersisa didapur.” Jelas Len
“ Kan sudah kubilang! Jangan liat-liat ruangan sembarangan seperti itu!” Tegur Suzuha.
Tanpa pikir panjang Naora langsung memakan kue buatan Len. “Hoiisshhii desu, kau jago masak ya? Len-kun….” Puji Naora. “T-terimakasih” jawab Len terbata-bata.
“Naora jangan makan sembarangan seperti itu, bagaimana kalau dikue itu ada ra—“ Tegur Ishina, Tiba-tiba Naora menyumpal mulut Ishina dengan kue buatan Len,
“ Ah enakk… Kue ini lebih enak dari kue saat perlombaan itu!” Kata Ishina dan memakannya lagi.
“ Aku tak akan percaya padamu Len-kun, hanya karena kau jago masak..” Kata Ishina keruang latihan setelah puas memakan kue buatan Len.
 Begitu juga Alice,Miko dan Haruna, mereka menyusul Ishina pergi keruang latihan sedangkan Suzuha pergi keruang lab. Hanya tersisa Len dan Naora diruangan itu.
“Etoo…Len-kun, kamu tu udah keren, suaramu bagus dan jago masak lagi. Andai saja aku punya pacar sepertimu, Len-kun….” Kata Naora keceplosan, karena terlalu malu. Dia menutup mulutnya, Len membuka tutupan mulutnya dan berkata “Kalau begitu aku akan menjadi pacarmu!” Kata Len memeluk Naora. “L-len jadi pacarku? A-aku sangat senang!! K-kalau begitu aku ingin melanjutkan latihanku dulu” Kata Naora tergagap dan menuju ruang latihan. Diruang latihan suasananya sangat canggung dan Naora memulai percakapan untuk membuyarkan suasana.
“Sou da! Alice-chan, Tokorode, kau ke Jepang karena liburan ya?” Tanya Naora.
“Tidak, aku kesini karena melihat keadaan perusahaan kami yang bangkrut. Gara-gara karyawan kepercayaan dari perusahaan kami menyelewangkan dana perusahaan. T-tapi..” kata Alice mulai menangis.
Kalau boleh tau, nama perusahaannya apa?”Tanya Miko
“ Perusahaan .......” Jawab Alice
“Haaaah?? Perusahaan .... , Ayahku bekerja disana?”
“B-benarkah?? Siapa nama ayahmu?”
“ Gumo Megpoid....”
“Hahhhh??? Itukan nama karyawan kepercayaan yang telah membuat bangkrut perusahaan kami. Jadi Ayahmu yang membuat perusahaanku bangkrut???!!!!” Teriak Alice marah.
“Maka dari itu maafkan aku!!!” Teriak Miko meminta maaf sambil menundukan punggungnya.
“Hah!! Apa dengan kata maafmu itu, orangtua ku bisa hidup…..
“PLAAAKKKKKKKK” Teriak Alice marah sambil menampar wajah Miko.
Haruna melihatnya sangat kesal, dia sudah bersiap mengepalkan tangannya berniat untuk memukul Alice tapi dihalang Ishina. “Eh, Alice!!! Yang salah itu Ayah Miko, bukan Miko!! Kenapa kau menamparnya seperti itu?? Lagipula dia sudah minta maafkan!!!???” Teriak Haruna marah. Alice tak mendengarkan dan pergi dari ruang latihan.
Naora mulai merasa bersalah, “Aku ini bodoh! Kenapa aku memulai percakapan!! Aku hanya memperburuk keadaan!” Gumam Naora. Ishina hanya terdiam melihat kejadian itu.
*Beberapa hari kemudian*
Keadaaan jadi bertambah canggung, sedangkan Suzuha tak menyadari kejadian itu.
“Oke minna!! Karena kita terus melakukan pemburuan monster, populasi mereka makin menipis. Hanya tersisa 20 disana! Sekarang ayo kita habiskan mereka!!” Teriak Suzuha bersemangat.
“Ayo!!” Jawab Naora bersemangat tapi sebenarnya dia tak terlalu bersemangat. Miko,Ishina,Haruna,Miko tak mengatakan apa-apa dan langsung naik mobil disusul Suzuha dan Naora. Biasanya diperjalanan mereka bermain tebak-tebakan atau permainan lain. Tapi sekarang tidak,suasana benar-benar menjadi canggung.

Apa yang dilakukan Len saat sendirian disekolah?
 “Ah… Sial!! Dimana sih ruang pengontrolan????” Kata Len sambil keluar masuk ruangan.
“Oh!! Ini dia!! Alat-alat canggih disini banyak sekali. He??Banyak sekali tombol-tombol disini, aku harus menemukan tombol yang bisa membuatku keluar dari sini, sebelum pasukan monsterku habis.” Gumam Len mulai mengutak-atik.
“ Ah.. Kristal apa ini?? Sudahlah, siapa tau ini berguna…” Gumam Len dan mengambilnya
Ketika Len menekan tombol hijau tak terjadi apa-apa, menekan tombol biru tiba-tiba sekolah menjadi terlihat dari luar, dan dilanjutkannya dengan menekan tombol merah. Tiba-tiba pintu gerbang sekolah terbuka, Len segera keluar dari sekolah menyusul Naora dan teman-temannya.

Alice memutar music Lie yang dinyanyikan Len. Biasanya saat Naora mendengar lagu-lagu Len dia bersemangat, tapi ketika mendengarnya Naora merasa seperti ada sesuatu yang tak beres dengan Len. Tapi dia tak menghiraukannya dan mulai bertarung. Biasanya sebelum memulai pertarungan mereka berteriak bersama-sama “Ayo Hajar monster Tengik!!!”, tapi sekarang mereka mengucapkannya dalam hati mereka masing-masing. Merekapun bertarung, yang tersisa sekarang hanya 3 monster. “ Ayo kita akhiri ini!!!!” Kata mereka dalam hati. Tiba-tiba monster yang tadinya ada 3, bertambah banyak dan banyak, karena mengisap rasa marah,bersalah,dengki dari Naora dan teman-temannya.Tiba-tiba dari gerombolan monster keluar Len. Naora tak percaya itu Len dan menggosok mata-matanya berkali,
“Are??Kenapa tetap terlihat Len, ini tidak mungkinkan?” Gumam Naora tak percaya.
 “Itu Len!! Ternyata dialah yang mengendalikan semua monster, cepaat serang dia!!” Perintah Suzuha.
“Ah ternyata itu memang Len!” Gumam Naora sambil siap memanah. Ishina berusaha membelah leher monster itu berkali-kali tapi tak terjadi apapun, kali ini dia tak mengemut permennya karena alasan tertentu. Miko mencambuk monster, tapi monster itu malah menjadi makin liar. Miko sangat ketakutan, Alice mengeluarkan bom. Kali ini dia tak mengeluarkannya sesuai ritme, tetap tak terjadi apa-apa pada monster itu. Alice ketakutan, tiba-tiba dia mengingat kejadian orangtuanya. Haruna berusaha beberapa kali. tapi tak terjadi apa-apa, monster itu tak menyiakan kesempatan dan terus menyerap energy ketakutan dari mereka. Monster itu bertambah banyak dan banyak.
Sedangkan Naora bergetar memegang anak panahnya
“Apa itu benar Len-kun? Apa benar itu Len yang kukenal?,dan  Aku yang menyebabkan Miko dan Alice bertengkar, apakah aku ini benar-benar orang yang baik?” Gumam Naora bertanya-tanya dalam hatinya, dia terus menanyakan pertanyyaaan itu berulang-ulang. Pikirannya kosong, perasaan takut,bersalah terus bercampur dalam hatinya.
“Apakah kalian tau kenapa senjata kalian tak mampu menebas leher pasukan monsterku?? Itu karena mereka mengisap energy kebencian dari kalian, monsterku terus bertambah dan menjadi kuat karena kalian. Arigattooo minna!!, Oh ya! Aku penasaran apa fungsi dari Kristal ini?” Tanya Len di atas bahu monster sambil mengeluarkan Kristal disakunya.
“Hah?? Itukan pusat kekuatan senjata-senjataku, bagaimana kau menemukannya?. Cepat kembalikan!!” Teriak Suzuha.
“Oh.. Jadi itu fungsinya, aku akan mengembalikan padamu. Setelah kuhancurkan ini!!!” Teriak Len dan menghancurkan Kristal itu.
Tiba-tiba senjata mereka tak berfungsi, kecuali senjata Naora.
“Naora cepat bunuh Len! Jika kau membunuhnya, maka monster itu akan terbunuh juga. Dialah yang mengendalikan semua monster itu! Hanya senjatamu yang masih bisa berfungsi karena kekuatan senjatamu bukan dari kristal itu tapi kekuatan senjatamu itu dari dirimu sendiri!!” Teriak Suzuha.
“ Ara, Na-chan…. Arigato, kau telah banyak membantuku, tanpamu ku takkan bisa berhasil seperti ini. “ Kata Len.
Naora semakin gemetar memegang anak panahnya. Aura kegelapan terus menyelimuti Naora.
“Bagus Naora!! Terus, terus keluarkan aura kegelapan dari tubuhmu. Kau sangat banyak membantu, jasamu takk pernah kulupakan, Na-chan!!” Teriak Len.

Continued~~

Kuro Yuki Chapter 2/5



Judul: Kuro Yuki Chapter 2
Genre: Romance, Friendship, Sci-Fi, Supernatural
Naora, Ishina, Miko, Haruna dan Alice berada ditempat yang sama.
“Ah, Shi-chan ada orang lain…Kita kesana yuuk” Ajak Naora menarik tangan Ishina.
Ishina hanya terdiam dan menuruti perkataan Naora. Naora,Ishina,Miko,Haruna saling berkenalan. Tapi Alice dipojok hanya mendengarkan music. Tanpa pikir panjang Naora menghampiri Alice. Tampak Alice menangis karena mengingat kejadian tentang kedua orangtuanya itu.
“ G-gawat, kelihatannya dia bukan orang jepang, AH!! Dia turis, akuu harus bisa nyapa dia pakai B.Inggris” Gumam Naora.
“ Etto, Anoo.. Excuse Me, A-are you daijobu desu ka?” Tanya Naora terbata-bata.
“PPPFFTTT…..I’m really fine” Jawab Alice tertawa kecil sambil mengusap air matanya.
“Sou ka? My name is Naora, What is your namae wa?” Tanya Naora dengan mantap.
“MMmm…Aku hebat!!Bisa berbicara lancar dengan turis. Dia tertawa, pasti senang,karena ada aku yang hebat B.Inggris mengajaknya bicara” Gumam Naora bangga, sesekali dia melihat kebelakang dan mengacungkan jempol pada Miko, Haruna, dan Ishina. Mereka hanya tertawa melihat kelakuan Naora.
“My name is Shin Hye, Nice to meet you, Naora!” Jawab Alice.
Naora bingung dengan perkataan Alice dan dia hanya menjawab “H-hai”.
“Naora semoga kita bisa berteman baik ya…” Kata Alice sama-samar.
“Hee?? Kau bisa bahasa kami?? Kenapa tidak bilang dari tadi, aku sudah berusaha ngomong pakai B.Inggris…” Jawab Naora depresi dipojokan menggantikan posisi Alice. Alice hanya tertawa dan langsung berkenalan dengan Miko,Haruna dan Ishina.

Setelah selesai  membaca semua buku. Suzuha keluar untuk mencek keadaan sekitar dan bertemu mereka.
“Hei kalian!! Kenapa kalian bisa masuk sekolah ini, sekolah ini sudah kusegel  dari luar tak terlihat apa-apa. Kenapa kalian meliha---“ Teriak Suzuha dan berpikir sejenak.
  Hanya orang tertentu bisa melihat sekolah ini, apa jangan-jangan mereka ini adalah orang-orang yang membawa perubahan??” Gumam Suzuha dan
“ Perkenalkan aku Suzuha, aku peneliti disini. Walaupun sekolah ini terlihat seperti biasanya tapi sebenarnya sekolah ini memiliki ruangan-ruangan yang canggih.” Kata Suzuha dan mereka semua berkenalan.
“Jadi waktu kita bersembunyi disekolah ini, Monster tak mengetahui keberadaan kita” Tanya Naora.
“Ya,ada tombol ruangan disekolah ini, yang menyebabkan Monster tak mengetahui letak sekolah ini” Jelas Suzuha lagi.
“B-bagaimana dengan keluarga kita, apakah mereka selamat?” Tanya Haruna.
“ Semua orang yang tak masuk sekolah tua ini nyawanya terancam dan—“ Jawab Suzuha
“ Sudahlah, jangan dilanjutkan!!” Bentak Miko ketakutan.
Ishina hanya diam dan menggoyangkan permennnya. Ketika Shina memainkan suatu makanan, itu artinya dia ketakutan.
“ Eto..Shi-chan, Semua akan baik-baik saja..” Kata Naora berusaha menenangkan Ishina. Padahal diri Naora sendiri juga ketakutan.
“H-hai” Jawab Ishina sedikit lega.
“Yappari, hal ini terjadi juga. Beribu-ribu tahun lalu kejadian ini juga terjadi” kata Suzuha
“ Apa? Dulu juga pernah kejadian seperti ini? T-tapi k-kenapa kejadian yang mengerikan seperti ini terulang lagi” Tanya Alice.
“ Terdapat perbatasan antara dunia monster dan manusia. Perbatasan itu dibatasi dengan suatu lubang besar yang tertutup rapat, konon siapa yang berhasil membuka lubang yang tertutup rapat itu. Bisa meminta apa saja pada monster itu dan bekerja sama dengannya. Monster memakan semua arwah untuk menambah kekuatannya dan memperkuat dirinya untuk melakukan apa yang manusia itu suruh. Dan hukuman ketika manusia bekerja sama dengan monster,ketika manusia itu mati. Maka dia tak bisa masuk Neraka ataupun surga.” Jelas Suzuha.
“Kira-kira apa ya yang ingin dilakukannya?, mmm… d-dan bagaimana caranya memusnahkan monster itu” Tanya Ishina.
“ Kalau kalian ingin mengetahui tentang monster itu lebih banyak lagi, ikuti aku” Ajak Suzuha.
Mereka semua menuju suatu ruangan yang banyak dipenuhi alat-alat canggih.
“Coba, kalian lihat!” Perintah Suzuha sambil menayangkan sebuah video.
“ Tak sengaja kamera pengintai disekitar situ merekam kejadiannya, dan divideo itu. Coba kalian lihat lebih serius lagi terlihat seseorang laki-laki disana. Walaupun hanya sekilas, aku yakin itu laki-laki. Mungkin orang itu yang telah menghubungkan antara dunia kita dan dunia monster, dan siapa yang membukanya masih menjadi misteri sampai sekarang” Jelas Suzuha.
“Ah..Lelaki itu, sepertinya pernah melihat walaupun sekilas, ah..Mungkin itu cuma perasaanku saja..” Gumam Naora sambil menggelengkan kepalanya.
“ Nah..Sekarang aku akan menjawab pertanyyanmu Shina-san. Untuk memusnahkan monster itu kita harus mengurangi jumlah monster,  ketika jumlah monster itu semakin menipis. Kita akan langusng menutup lubang besar itu, dan membasmi sisanya yang ada didunia kita. Dengan cara memotong bagian leher depan monster. Dibagian leher monster itulah banyak tersimpan nyawa-nyawa semua orang, setelah dibelah, nyawa-nyawa itu akan keluar dengan sendirinya dan mencari jasad tubuh mereka. Kebanyakan jasad tubuh mereka sempat membusuk, mereka tak tau dimana menempatkan diri dan mereka berkeliaran untuk mencari jasad tubuh yang baru lagi. Arwah yang pernah dihisap monster , takkan bisa terhisap lagi.” Jelas Suzuha.
“W-walaupun jasad tubuh itu milik orang lain, arwah itu tetap akan menempatinya?”  Tanya Miko.
“Ya mungkin saja” Jawab Suzuha.
“Dan siapa yang akan membunuh semua monster itu?” Tanya Alice.
“ Tentu saja kalian semua” Jawab Suzuha.
“Sou ka, minna! Kita semua yang akan membunuhnya!” Teriak Naora dan beberapa saat kemudian “HEEE???!!, KITA SEMUAA!!” Teriak mereka kompak

Continued~

Kuro Yuki chapter 1/5



Judul : Kuro Yuki chapter 1/5
Genre: Friendship, Sci-Fi, Romance, Supernatural

“ Yosh.. Harus belajar, sisa 5 buku yang belum kubaca, hmm.. mungkin ada sesuatu yang terjadi nanti.  Sepertinya aku harus menyiapkan semuanya” Gumam Suzuhara sambil mengambil buku diperpus sekolah dan membenarkan kacamatanya.

Ditempat yang lain.
“Ne, ne Shi-chan, Ayo kita belanja yuk! Siapa tau kita bisa ngeliat cowok kece yang kemaren” Ajak Naora sambil melihat sekitarnya dan berpikir kalau ada cowok yang dilihatnya kemarin.
“Dasar Na-chan, cowok melulu… Ngapain juga kita kesana? Kan kemaren sudah…” Jawab Ishina dengan muka datar sambil mengemut permennya.
“ Ayolah.. Oh ya! Aku hampir lupa kudengar disana ada perlombaan memakan kue. Siapa yang menang. Dia akan diperbolehkan makan kue sepuasnya selama 1 minggu. Dan semua itu tentu saja GRATISS!!” Rujuk Naora sambil tersenyum.
“Benarkah? Ayo kita kesana!!” Teriak Ishina berlari dan meninggalkan Naora..
“Takku… Kalau makanan aja cepet bang----, Eh mana shi-chan… Oh itu dia!! Chotto mate Shi-chan” Kata Naora sambil menyusulnya.
Naora dan Ishina sampai diperlombaan. Ishina memulai perlombaan dan Naora menyemangatinya. “Sugooi, Shi-chan menang! Oh ya, Shi-chan aku ngeliat cowok kece tadi ketika menyemangatimu. Aku mengajaknya bicara. Dia keren banget….” Kata Naora sambil menggoyang-goyangkan tubuh Ishina.
“Ha’I, Ha’I” Jawab Ishina.
Tiba-tiba terdengar suara aneh yang menyeramkan,terlihat monster memakan semua arwah yang dilihatnya. “KYAAAAAAA!!!!!” Teriak seorang perempuan dan dihisapnya arwah perempuan itu, kemudian dilemparnya monster itu entah kemana. Naora dan Ishina melihatnya sempat tertegun, Naora langsung menarik tangan Ishina dan membawanya berlari. Ishina belum sadar dan masih tertegun. Naora berusaha membangunkannya.
Mereka berdua berlari sekuat tenaga dengan monster yang dibelakang menyusulnya sehingga mereka menemukan gedung sekolah, mereka berdua bersembunyi disitu. Monster itu tak menyadari Ishina dan Naora.
“Ne, shi-chan sadarlah!” Kata Naora berusaha menyadarkannya.
“ I-ini hanya mimpikan, Na-chan?”
Naora sempat terdiam sejenak “ Jangan Khawatir Shi-chan kita pasti baik-baik saja. Berada disini…” Kata Naora tersenyum
“H-hai” Jawab Ishina.

Ditempat yang lain
 “Ne Miko-chan…. Hari ini kita kemana?Apakah kita akan pergi ke bioskop lagi? Kudengar disana ada film hantu terbaru, judulnya “Pocong Vs Kunti” . Aku penasaran siapa yang akan menang...”Ajak Haruna bersemangat.
“ T-tapi itu menyeramkan, Haru-chan pergilah tanpaku. Sekarang ada yang ingin kukerjakan, Jaannee!!” Kata Miko-chan berusaha melarikan diri.
“Eiiit, kau tak bisa melarikan diri. Ayo kita pergi Miko-chan…” Ajak Haruna merangkul tangan Miko
“H-hai” Jawab Miko pasrah.
Mereka pun menonton sambil memakan pop-corn yang barusan mereka beli. Haruna sangat menikmatinya, sedangkan Miko..
“ Idihh..Kowai..Kowai yo” Gumam Miko ketakutan. Badan Miko semuanya bergetar.
“E-eto, Miko-chan… Badanku ikut bergetar juga” Tegur Haruna
“G-gomen, apakah getaran badanku sekuat itu” Tanya Miko ketakutan
Setiap ada adegan yang muncul secara tiba-tiba Miko menutup telinganya sambil memejamkan mata dan berkata “ Aku tidak mau melihatnya, Aku tidak mau mendengarnya”.
 Setelah perkataan Miko tadi tiba-tiba dari balik layar muncul sebuah tangan besar dan kelihatannya ingin mengambil Miko. Miko hanya terdiam melihatnya karena ketakutan. Ketika ingin diraih, Haruna menendang tangan besar itu, sambil memegang tangan Miko dan berlari. Miko sangat ceroboh sehingga membuatnya tersandung batu, tangan monster itu mencoba meraih Miko lagi, tapi Haruna berlari mendekati monster itu dan menendangnya. Haruna membawa Miko berlari sekuat tenaga. Mereka menemukan gedung sekolah dan segera bersembunyi.
“Fyuuuhhh… Akhirnya mereka kehilangan kita” Kata Haruna Lega.
“Apa yang terjadi---,APA YANG TERJADI!!” Kata Miko berkali-kali.
“Tenanglah Miko-chan, aku akan selalu melindungimu” Kata Haruna dan memeluk Miko.
“H-hai” Jawab Miko sedikit lega.

Di tempat yang berbeda
 “ Stupid! Lagu apa ini? Membosankan sekali, lebih baik dengar lagu yang lain” Gumam Alice kesal
“Alice! Persiapkan barang-barangmu. Kita akan pergi ke Jepang. Karena ada sesuatu yang kita kerjakan disana…” Kata Ibu Alice.
“Yes, Mom” Jawab Alice
Alice dan orangtuanya menaiki pesawat. Setelah sampai di Jepang, Alice langsung memasang earphonennya dan berjalan keluar dari pesawat.
“Mom! Dad! Sambil nunggu jemputan, aku mau liat-liat dulu ya? “ Tanya Alice.
“ Ya, tapi janga---“  Kata Ibu Alice samar-samar.
Tiba-tiba seekor monster mengangkat kedua orangtua Alice dan mengarahkan kedua orangtua Alice ke mulut monster itu.
“ Alice, Lari!!” Perintah Ibunya sebelum dihisap arwahnya oleh monster itu.
Alice hanya terdiam melihat arwah orangtuanya dihisap.Setelah selesai menghisap arwah keduaorang tua Alice,Monster itu mulai mendekati Alice. Dia tersadar dan berlari sekuat tenaga, hampir saja Alice tertangkap, sehingga dia sampai disebuah sekolah. Alice bersembunyi dan meletakkan kopernya.
“Apa yang terjadi?” Gumam Alice sambil duduk dan mengistirahatkan dirinya.
Continued~