Judul : Kuro Yuki chapter 5/5 Final
Genre: Friendship, Sci-Fi, Romance, Supernatural
“AAAKKKKKK!!!!!!!!!!” Teriak Naora melepaskan anak panahnya.
Anak panah itu tidak mengarah pada Len melainkan mengarah pada
dirinya sendiri. Tanpa pikir panjang Ishina langsung berlari dan melindungi
Naora, panah itu tertancap dipunggung Ishina. “Shi-chan..” Kata Naora.
“ Ini tak apa-apa dibandingkan kelihangan sahabat sepertimu, kau tak
perlu merasa bersalah seperti itu. Sekarang Alice dan Mako sudah baikan.
Sekarang mereka tidak saling membenci begitu juga Haruna, bukankah kau
mengatakan kita ini keluarga? Mana mungkin kita saling membenci?, kau sangat
menyukai Len bukan? Itu bukan Len yang sering kau ceritakan padakukan? Cepat
katakan pada Len apa perasaanmu sebenarnya.”
Kata Ishina menahan rasa sakit.
Tiba-tiba Naora tersadar, hatinya menjadi tenang. Aura kegelapan
dari tubuh Naora mulai sedikit menghilang.
“Ah??? Apa drama kalian sudah selesai?? Cepatlah!! Agar aku bisa
membunuh kalian……” Teriak Len dihadapan Naora.
“Len!!! Aku sangat senang ketika kau berkata kau bersedia menjadi
pacarku. Karena saat pertama bertemu diperlombaan, aku sudah jatuh cinta pandangan pertama padamu.
Kau selalu membuatkanku kue pisang, jus pisang setelah kubertarung melawan
monster. Itu sangat enak sekali!! Kau selalu menyemangatiku ketika kukalah
taruhan membunuh jumlah monster terbanyak, kau selalu menemaniku saat menerima
hukuman. Walaupun kau selalu dipandang buruk
teman-temanku, kau selalu tersenyum.Saat bertarung ku
tak hentinya memikirkanmu,Aku tak tau apa yang ada dipikiranmu, kau melakukannya pura-pura
atau tidak, itu tak masalah bagiku. Yang penting aku mencintaimu dengan
tulus!Ketika aku ingin membencimu, aku tak bisa! Saat pertama bertemu, aku yakin Len orang
yang baik, aku percaya pada Len. Len tak melakukan perbuatan seperti ini, Len
yang kukenal tak pernah melakukan seperti ini. Aku mencintaimuuu
Len!!!!!!!!!!!” Teriak Naora mengungkapkan semua perasaannya.
Tiba-tiba Len tersenyum dan
“Ah, semua orang sama saja! Pembohong! Aku tidak mempercayaimu!!!”
Teriak Len dan...
“Tidak semua orang pembohong, aku mengatakan perasaanku tulus
padamu. Aku mempercayaimu, aku tidak berbohong!!!!!!!!!!!!” Balas teriak Naora.
“Aku senang kau bilang seperti itu, Kau adalah satu-satunya orang
yang sangat mempercayaiku dan kau adalah satu-satunya orang yang mengajakku
bicara.Aku belagak membunuhmu itu hanya pura-pura, aku hanya ingin membunuh teman-temanmu.
Agar kau dan aku bisa membuat dunia milik kita berdua dengan bantuan monster
ini. Tapi aku tak bisa melakukan itu karena kepercayaan yang kuat dari
teman-temanmu dan aku tak bisa melakukannya karena penyerangan tak terduga dari
pengakuan perasaanmu, ku akui aku kalah. Pengendali monster itu kalah ketika dia
mendengar pengakuan tulus dari seseorang” Kata Len sambil memeluk Naora.
Tiba-tiba badan Len perlahan menghilang
“Ah, apa ini ganjaran ketika kumemakai monster itu.Ternyata membuat dunia dengan cara kotor itu tidak
akan mungkin. Setengah nyawa kuhilang dan kaulah yang
memenuhi nyawaku yang setengahnya lagi selama ini, walaupun diriku ini tak
diterima disurga ataupun dineraka. Kuyakin kau menerima diriku sepenuh hatimu,
terimakasih sudah mencintaiku. Aku juga mencintaimu Naora.” Lanjut Len.
“J-jangan menghilang, aku mohon!!! Aku mohon!!!” Pinta Naora
menangis dan makin memeluk Len dengan kuat.
“Jangan menangis seperti itu, kau tak imut sama sekali ketika
menangis. Tersenyumlah, aku senang saat kau tersenyum. Jadilah Naora yang
selalu semangat! Kumohon tersenyumlah, kuingin melihat senyummu untuk terakhir kalinya….”Kata Len dan menghilang, Naora mengikuti perintah Len dan berusaha
tersenyum.
“Aku harap kau sempat melihatnya Len-kun” Gumam Naora.
Semua monster menghilang, menyusul kepergian Len.
Miko,Ishina,Suzuha,Haruna tanpa pikir panjang menghampiri Naora dan memeluknya. Tapi anehnya dari tubuh monster itu keluar
sesuatu,
“Ah,,,kenapa monster itu mengeluarkan sesuatu
seperti ini??? Ini terlihat seperti salju... T-tapi kenapa berwarna hitam??”
Tanya Naora sambil memegang salju itu.
“AH ITU!! KURO YUKI(salju hitam).... T-tapi kenapa
disaat seperti ini, mereka keluar dari tubuh monster itu??!!, aku menemukan
sebuah informasi. Salju hitam itu takkan pernah keluar lagi, karena leluhur
mereka telah menghabiskan salju hitam itu untuk membantu manusia yang
keinginannya lebih kejam dari Len. J-jika kita terkena salju itu.. Mak---“
Jelas Suzuha dan tiba-tiba
“AAAAKKKK!!!! Tanganku!!! Kenapa??? Mengeras
seperti batu!!!!” Teriak Miko menangis sambil berusaha menggerakan tangannya
yang mulai mengeras itu.
“ I-itulah efeknya jika terkena salju hitam.
Tenang saja Miko-san.. Aku akan mengambil obat penetral di mobil..” Kata
Suzuha.
Tapi sayang sekali.. tangan dan kaki Suzuha
mengeras...
“Ah sial! Kakiku sempat mengeras.. Gomen minna!
Aku ini tak berguna...” Kata suzuha-san menangis.
“ Itu tak benar Suzuha-chan.. Kau sangat berarti
bagi kami, Tak masalah, Miko-chan!! Jika kita semua berubah menjadi batu, tapi
kita tetap bersama seperti ini. Lagipula kita sudah menyingkirkan monster
tengik itu, dunia kita sudah kembali damai dan indah seperti dulu lagi. Karena
kita semua dan tentu saja berkat senjata Suzuha-chan!! Kumohon jangan murung
seperti itu, ayolah tersenyum. Aku sangat ingin melihat kalian tersenyum. Oh
ya!! Karena kita menang.. Ayo kita teriakkan semboyan, tapi ku ubah sedikit...
Kalian mengatakannya setelah aku ya?? “ Yeay!! Akhirnya monster tengik itu
pergi!!!” Teriak Naora bersemangat sambil menghapus air matanya.
“Baka!!, Naora-chan.. disaat seperti ini. Kau
masih bisa berperilaku seperti ini.. Ma ika, aku lebih suka sifat Naora seperti
itu... Dia tak berubah sama sekali...” Gumam Shina sambil ikut berteriak..
“ Yeay! Akhirnya monster tengik itu pergi”.
Semua hanya tersenyum menuruti perintah Naora,
Mako yang gelisah menjadi tenang dan ikut tersenyum setelah mendengar perkataan
Naora.
“ Aku tak percaya walaupun kau pernah mengatakan
padaku, “pengendali monster itu takkan bisa berada di surga dan neraka”. Aku
yakin saat ini, kau berada diSurga. Tunggulah sebentar lagi Len! Aku akan
kesana, aku harap kau menyambutku dengan baik...” Gumam Naora.
Tak berapa lama Naora bergumam, seluruh tubuh
mereka menjadi batu.
Beberapa tahun kemudian, kehidupan baru dimulai
kembali. Seseorang menemukan patung Naora dan teman-temannya, patung-patung itu
langsung dibawa ku mesuem.
“Jadi, inilah pahlawan-pahlawan yang telah
menyelematkan dunia ini.. Terimakasih, jasa kalian slalu kukenang” Gumam
masing-masing orang mengingat jasa mereka.
~The
End

Tidak ada komentar:
Posting Komentar