Rabu, 28 Mei 2014

Kuro Yuki chapter 5/5 Final



Judul : Kuro Yuki chapter 5/5 Final
Genre: Friendship, Sci-Fi, Romance, Supernatural



“AAAKKKKKK!!!!!!!!!!” Teriak Naora melepaskan anak panahnya.
Anak panah itu tidak mengarah pada Len melainkan mengarah pada dirinya sendiri. Tanpa pikir panjang Ishina langsung berlari dan melindungi Naora, panah itu tertancap dipunggung Ishina. “Shi-chan..” Kata Naora.
“ Ini tak apa-apa dibandingkan kelihangan sahabat sepertimu, kau tak perlu merasa bersalah seperti itu. Sekarang Alice dan Mako sudah baikan. Sekarang mereka tidak saling membenci begitu juga Haruna, bukankah kau mengatakan kita ini keluarga? Mana mungkin kita saling membenci?, kau sangat menyukai Len bukan? Itu bukan Len yang sering kau ceritakan padakukan? Cepat katakan pada Len apa perasaanmu sebenarnya.”  Kata Ishina menahan rasa sakit.
Tiba-tiba Naora tersadar, hatinya menjadi tenang. Aura kegelapan dari tubuh Naora mulai sedikit menghilang.
“Ah??? Apa drama kalian sudah selesai?? Cepatlah!! Agar aku bisa membunuh kalian……” Teriak Len dihadapan Naora.
“Len!!! Aku sangat senang ketika kau berkata kau bersedia menjadi pacarku. Karena saat pertama bertemu diperlombaan, aku sudah jatuh cinta pandangan pertama padamu. Kau selalu membuatkanku kue pisang, jus pisang setelah kubertarung melawan monster. Itu sangat enak sekali!! Kau selalu menyemangatiku ketika kukalah taruhan membunuh jumlah monster terbanyak, kau selalu menemaniku saat menerima hukuman.  Walaupun kau selalu dipandang buruk teman-temanku, kau selalu tersenyum.Saat bertarung ku tak hentinya memikirkanmu,Aku tak tau apa yang ada dipikiranmu, kau melakukannya pura-pura atau tidak, itu tak masalah bagiku. Yang penting aku mencintaimu dengan tulus!Ketika aku ingin membencimu, aku tak bisa!  Saat pertama bertemu, aku yakin Len orang yang baik, aku percaya pada Len. Len tak melakukan perbuatan seperti ini, Len yang kukenal tak pernah melakukan seperti ini. Aku mencintaimuuu Len!!!!!!!!!!!” Teriak Naora mengungkapkan semua perasaannya.
Tiba-tiba Len tersenyum dan
“Ah, semua orang sama saja! Pembohong! Aku tidak mempercayaimu!!!” Teriak Len dan...
“Tidak semua orang pembohong, aku mengatakan perasaanku tulus padamu. Aku mempercayaimu, aku tidak berbohong!!!!!!!!!!!!” Balas teriak Naora.
“Aku senang kau bilang seperti itu, Kau adalah satu-satunya orang yang sangat mempercayaiku dan kau adalah satu-satunya orang yang mengajakku bicara.Aku belagak membunuhmu itu hanya pura-pura, aku hanya ingin membunuh teman-temanmu. Agar kau dan aku bisa membuat dunia milik kita berdua dengan bantuan monster ini. Tapi aku tak bisa melakukan itu karena kepercayaan yang kuat dari teman-temanmu dan aku tak bisa melakukannya karena penyerangan tak terduga dari pengakuan perasaanmu, ku akui aku kalah.  Pengendali monster itu kalah ketika dia mendengar pengakuan tulus dari seseorang” Kata Len sambil memeluk Naora.
Tiba-tiba badan Len perlahan menghilang
“Ah, apa ini ganjaran ketika kumemakai monster itu.Ternyata membuat dunia dengan cara kotor itu tidak akan mungkin. Setengah nyawa kuhilang dan kaulah yang memenuhi nyawaku yang setengahnya lagi selama ini, walaupun diriku ini tak diterima disurga ataupun dineraka. Kuyakin kau menerima diriku sepenuh hatimu, terimakasih sudah mencintaiku. Aku juga mencintaimu Naora.” Lanjut Len.
“J-jangan menghilang, aku mohon!!! Aku mohon!!!” Pinta Naora menangis dan makin memeluk Len dengan kuat.
“Jangan menangis seperti itu, kau tak imut sama sekali ketika menangis. Tersenyumlah, aku senang saat kau tersenyum. Jadilah Naora yang selalu semangat! Kumohon tersenyumlah, kuingin melihat senyummu untuk terakhir kalinya….”Kata Len dan menghilang, Naora mengikuti perintah Len dan berusaha tersenyum.
“Aku harap kau sempat melihatnya Len-kun” Gumam Naora.
Semua monster menghilang, menyusul kepergian Len. Miko,Ishina,Suzuha,Haruna tanpa pikir panjang menghampiri Naora dan memeluknya. Tapi anehnya dari tubuh monster itu keluar sesuatu,
“Ah,,,kenapa monster itu mengeluarkan sesuatu seperti ini??? Ini terlihat seperti salju... T-tapi kenapa berwarna hitam??” Tanya Naora sambil memegang salju itu.
“AH ITU!! KURO YUKI(salju hitam).... T-tapi kenapa disaat seperti ini, mereka keluar dari tubuh monster itu??!!, aku menemukan sebuah informasi. Salju hitam itu takkan pernah keluar lagi, karena leluhur mereka telah menghabiskan salju hitam itu untuk membantu manusia yang keinginannya lebih kejam dari Len. J-jika kita terkena salju itu.. Mak---“ Jelas Suzuha dan tiba-tiba
“AAAAKKKK!!!! Tanganku!!! Kenapa??? Mengeras seperti batu!!!!” Teriak Miko menangis sambil berusaha menggerakan tangannya yang mulai mengeras itu.
“ I-itulah efeknya jika terkena salju hitam. Tenang saja Miko-san.. Aku akan mengambil obat penetral di mobil..” Kata Suzuha.
Tapi sayang sekali.. tangan dan kaki Suzuha mengeras...
“Ah sial! Kakiku sempat mengeras.. Gomen minna! Aku ini tak berguna...” Kata suzuha-san menangis.
“ Itu tak benar Suzuha-chan.. Kau sangat berarti bagi kami, Tak masalah, Miko-chan!! Jika kita semua berubah menjadi batu, tapi kita tetap bersama seperti ini. Lagipula kita sudah menyingkirkan monster tengik itu, dunia kita sudah kembali damai dan indah seperti dulu lagi. Karena kita semua dan tentu saja berkat senjata Suzuha-chan!! Kumohon jangan murung seperti itu, ayolah tersenyum. Aku sangat ingin melihat kalian tersenyum. Oh ya!! Karena kita menang.. Ayo kita teriakkan semboyan, tapi ku ubah sedikit... Kalian mengatakannya setelah aku ya?? “ Yeay!! Akhirnya monster tengik itu pergi!!!” Teriak Naora bersemangat sambil menghapus air matanya.
“Baka!!, Naora-chan.. disaat seperti ini. Kau masih bisa berperilaku seperti ini.. Ma ika, aku lebih suka sifat Naora seperti itu... Dia tak berubah sama sekali...” Gumam Shina sambil ikut berteriak..
“ Yeay! Akhirnya monster tengik itu pergi”.
Semua hanya tersenyum menuruti perintah Naora, Mako yang gelisah menjadi tenang dan ikut tersenyum setelah mendengar perkataan Naora.
“ Aku tak percaya walaupun kau pernah mengatakan padaku, “pengendali monster itu takkan bisa berada di surga dan neraka”. Aku yakin saat ini, kau berada diSurga. Tunggulah sebentar lagi Len! Aku akan kesana, aku harap kau menyambutku dengan baik...” Gumam Naora.
Tak berapa lama Naora bergumam, seluruh tubuh mereka menjadi batu.

Beberapa tahun kemudian, kehidupan baru dimulai kembali. Seseorang menemukan patung Naora dan teman-temannya, patung-patung itu langsung dibawa ku mesuem.
“Jadi, inilah pahlawan-pahlawan yang telah menyelematkan dunia ini.. Terimakasih, jasa kalian slalu kukenang” Gumam masing-masing orang mengingat jasa mereka.

                                                                                                                                                ~The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar