Minggu, 27 April 2014

Nagisa X reader



Nagisa X reader
Judul : Aku selalu melindungimu
Genre: Sport,Romance, School

Kau memilih Nagisa ya? Aku juga suka Nagisa, sifatnya yang imut itu membuatku suka padanya. Tapi difanfic ini sifat Nagisa akan berbeda. Selamat membaca!!!
“Ada apa Nagisa, apa yang ingin kau bicarakan padaku?” Tanyamu
“ Nanti saja,mmm.. Kau maukan jalan denganku?” Tanya Nagisa lagi.
“Tentu saja!” Jawabmu
Nagisa dan kau meninggalkan Haru-senpai,Mako-senpai dan Rei. Setelah Nagisa berganti pakaian dia menghampirimu.
“Oke…___-chan k-kita akan pergi kemana?”  Tanya Nagisa terlihat gugup.
“ Bagaimana kalo kita pergi ke toko aksesoris. Aku sudah lama tak kesana” Usulmu.
“Baiklah…” Jawab Nagisa.

Diperjalanan menuju toko, Nagisa tak hentinya melihat kebawah. Tiba-tiba dia memegang tanganmu dan tak berkata apa-apa. Dia tak seperti biasanya, ketika kau ingin menanyakan kenapa, kata-katamu terpotong dengan kata-kata Nagisa. “ Ini dia toko aksesorisnya, ayo masuk!!” Teriak Nagisa melepaskan tanganmu dan pergi duluan. Kamu menyuruh Nagisa untuk pelan-pelan dan menyusulnya.
“Ah, pita ini terlihat sangat imut. Tapi pita warna ___ ini terlihat sangat cantik. Yang mana yang akan kupilih?” Tanyamu
“ Bagaimana kalau pita warna ___, aku rasa kau terlihat sangat imut ketika memakainya.” Puji Nagisa mengambil pita itu dan memasangnya ke rambutmu.
entah kenapa mukamu langsung memerah, Kau tak mampu berkata apa-apa.
“I-ini sama seperti apa y-yang Nagisa lakukan waktu kecil ya? ” Tanyamu, kali ini kamu yang tergagap.
“Y-ya” Jawabnya gugup.
“Aku pergi ke toilet sebentar ya…” Katamu dan meninggalkan Nagisa, Nagisa hanya menganggukan kepala dan menunggumu.
“Ahhh, apa yang terjadi padaku… Kenapa hatiku selalu berdegup kencang ketika bersama  Nagisa. Sebelumnya aku tak merasa seperti ini ketika bersamanya..” Gumammu sambil membasuh muka mu di westafel, ketika kau keluar entah kenapa keadaan di toko aksesoris menjadi sepi. Orang-orang bertunduk dan terlihat seseorang laki-laku berambut ungu memegang pistol, kamu berusaha lari dan mencari Nagisa. Tapi Nagisa tak ada di toko itu,
“Hey kau, kau gadis tercantik yang pernah ku temui,jangan mencoba melarikan diri seperti itu. Jangan takut, aku akan melakukan perbuatan special padamu. Kau maukan jalan denganku?” Tanya lelaki itu sambil memperlihatkan gigi hiunya.
“Tidak akan pernah!” Jawabmu dan berlari.
“DORRRR!!!!” Lelaki itu menembakmu, tapi… meleset, kamu terkejut dan terjatuh. Pemberian pita dari Nagisa waktu itu terjatuh, tanpa pikir panjang kamu langsung mengambilnya. Ketika kau hendak mengambilnya tiba-tiba kaki lelaki itu menginjak tanganmu dan berkata “ Kan sudah kubilang jangan mencoba melarikan diri seperti itu, nah… Inilah hukumannya kalau kau menentangku…” Kata lelaki itu. Kamu kesakitan, yang keluar dari mulutmu hanya “Tolong lepaskan kakimu, sakit!Sakit!” Rengekmu menangis. Tiba-tiba terlihat Nagisa membawa dua buah soda, kupikir itu untuk kalian berdua.
POV Nagisa.
“ahhh ___-chan, dia kesakitan!! Kenapa dengan lelaki itu. Aku tak boleh diam, aku harus menghajarnya. Baru kali ini aku melihatnya kesakitan sekali, aku takkan mengampunimu!!!!!” Teriakku masuk toko dan langsung menendang pistol penjahat itu. Walaupun sempat terselip rasa takut dihati, karena kekuatan ___-chan yang selalu melindungiku. Aku juga ingin melindunginya.
Pistol yang dibawa penjahat itu terjatuh, ketika dia berusaha mengambilnya. Aku tak memberinya kesempatan dan langsung menendang tangannya, kakinya sudah tak menginjak tangan ___-chan lagi. Tapi tetap saja ___-chan terlihat kesakitan, penjahat itu menghajar balik. Aku terpental, terasa ada yang mengalir dijidatku karena dia menendangku tepat dijidat. Aku bangkit kembali dan menghajarnya lagi, aku tak merasa takut walaupun dia lebih tinggi dariku. Tiba-tiba datang polisi, langsung menangkap penjahat itu. ternyata salah satu pengunjung yang menelponnya. Tanpa pikir panjang ku langsung menghampiri  ___-chan, tampak dia menangis dan memegangi tangannya.
“Ah… tak pernah kulihat ___-chan menangis seperti ini, setiap kali dia terlihat kuat. Dia terlihat sangat imutt!” Gumamku dan…
“….Eeh, kenapa aku sempat memikirkan itu…???” lanjutku sambil menggelengkan kepala.
“Kau tak apa, ___-chan?” Tanyaku.
“Aku tidak apa-a----, Eh?? Ada apa dengan jidatmu, berdarah seperti itu?” Tanyanya lagi sambil mengambil tissue dari dalam tasnya dan melapkannya kejidatku walaupun tangan kanannya masih sakit.
‘’Oh ya! Pitanya!, untung saja tak hilang” Teriak ___-chan dan mengambilnya.
“Itu kan? Pita yang kuberi waktu dulu. Kau masih menyimpannya?” Tanyaku
“Ya, aku selalu menyimpannya.” Jawab ___-chan tersenyum.
POV Normal
Nagisa terlihat keren ketika menghajar penjahat seperti itu. Baru kali ini kamu melihat Nagisa seperti itu, walaupun jidatnya berdarah dia masih mengkhawatirkanmu.
“Nagisa, sekarang kau sudah menjadi kuat. Kau telah melindungiku, Terimakasih….” Katamu lagi-lagi tersenyum.
“I-itu, etooo…., hee??? Itu karena aku…, G-gawat aku tak bisa menahannya. Dia terlihat imut sekali…”Gumam Nagisa dan…
“Itu karena aku mencintaimu, aku tak bisa melihat orang yang ku suka kesakitan seperti itu. J-jadi ku harus melindungimu, karena kau adalah orang yang ku ku s-suka!!” Teriak Nagisa berusaha mengatakannya.
“B-benarkah? Aku senang ketika kau mengatakannya, mmm…. Aku mencintaimuuu” Katamu dan mencium pipi Nagisa.
“ahh..etoo…etooo” Kata Nagisa tergagap malu.
Ternyata pengunjung di toko memperhatikan kalian berdua tiba-tiba mereka tepuk tangan. Muka kalian berdua langsung berubah menjadi merah.
Apa yang terjadi pada Rei, Mako-senpai, dan Haru-senpai yang kau tolak?
“Aku mau dipilih ___-chan!!!!” Teriak Mako-senpai dan Haru-senpai bersamaan.
Nauthor: Kalau begitu kalian berdua akan kupilih, kan ___-chan udah milih Nagisa.
“Tidak! Sampai kapanpun aku tak memilih Nauthor. Kukan selalu menunggu ___-chan” Teriak mereka bersamaan lagi.
“Ahh… Senpai kalian berdua sangat kompak” Kata Nauthor nepuk jidat, sedangkan Rei terlihat depresi dipojokan. Terlihat dia melempar kacamatanya, setelah itu mengambil dan memasang dimatanya lagi sambil berkata “Aku cinta ___-chan” berulang kali.
“Ah Rei, kasian sekali kau. Bagaimana kalau aku membantumu dengan memberikan segudang kacamata ini. Jadi kau tak susah mencari kacamata lagi untuk dibanting” Kata Nauthor mengambil kardus berisi banyak kacamata yang entah dimana dapatnya.
“Terimakasih, Nauthor. Kau sungguh membantu.” Kata Rei sambil melanjutkan membanting banyak kacamata.
~The End