Judul : Ice Cream
Genre : Romance
Chapter 2/3
’’Tidak,
aku akan mengejarnya.’’ Jawab Kaito dan mulai mengejarku
Langit hari ini tak bersahabat sama
sekali, Langit ini seolah tak mau menghentikan tangisku. Samar-samar terdengar
suara Kaito memanggil, ku tak menghiraukan dan terus berlari. Petirpun ikut
meramaikan suasana. Sesekali ku tutup telinga ketika mendengar suara petir,
sambil terus berlari dan berlari hingga sampai ditempat yang tak kukenali.
‘’Ah..
dimana ini?’’ gumamku
Tiba-tiba
seorang laki-laki berambut ungu membawa sebuah pisau datang menghadangku, aku
takut dan memutarbalikkan langkah. Tapi karena terlalu lama berlari, kakiku
sakit .
‘’ahhh,
nona manis berambut hijau kenapa kau terburu-buru seperti itu?Tenanglah …aku
hanya ingin semua barang yang ada ditasmu’’ kata lelaki itu
Semua
barang ditas ini berisi kenanganku bersama Kaito. Aku takkan membiarkan dia
mengambilnya.
‘’Sampai
matipun, aku takkan memberikan barang ini, dasar lelaki aneh berkuncir’’
jawabku sambil berusaha berlari dan berteriak meminta tolong.
‘’Percuma
saja, tak ada orang yang akan mendengar teriakanmu disini!’’ Kata Lelaki itu.
‘’ah sial, handphoneku terhempas’’ (sambil
mengambil hp)
‘’apa?!!!No.dikontakku
hilang semua, aku tak hapal no. keluargaku. Apa yang harus kulakukan?aku harus
memanggil siapa?ahhh(berpikir) , aku hafal no. Kaito. Tapi jika ku telpon dia,
apakah dia mau menolong gadis menyedihkan sepertiku ini?, apa yang harus
kulakukan~~~?’’
~~~~~
Tiba-tiba
tangan ini dengan sendirinya menekan no. Kaito dan
‘’H---h—alllo,
gumi kau dimana? Apa kau baik-baik saja’’ Teriak Kaito cemas
‘’T---tolong
aku K—kaito’’
‘’Hey
nona manis jangan memanggil polisi, aku sudah memintamu dengan cara yang
baik.’’ Tegur lelaki itu menendang hpku,
‘’Gumi-gumi-……’’suara
Kaito di handphone.
‘’Apa
boleh buat, kalau begitu aku akan memakai kekerasan, nona manis….’’sambil
menodongkan pisaunya kearahku.
Entah kenapa
dada ini sulit bernapas, dada ini terasa sakit seperti ada yang menusuk. Dan
dada ini terasa membeku
‘’Ah…Apa
aku akan berakhir seperti ini?Menyedihkan sekali , aku memang cewek yang
menyedihkan. Tapi aku sangat senang jika mati tanpa belas kasihan orang ini.
Aku masih mengingat semua kenangan kita Kaito. Aku sangat senang terakhir kali mendengar
suaramu dihandphone. Gomen ne, Kaito’’ gumamku menutup mata dan pasrah.
Continued….
Maaf chapter 2 nya pendek, chapter 3 diusahakan lebih panjang lagi :) :3

Tidak ada komentar:
Posting Komentar