Selasa, 01 April 2014

Ice Cream Chapter 2

okkeeh lanjutttt,

Judul : Ice Cream
Genre : Romance
Chapter 2/3



’’Tidak, aku akan mengejarnya.’’ Jawab Kaito dan mulai mengejarku

            Langit hari ini tak bersahabat sama sekali, Langit ini seolah tak mau menghentikan tangisku. Samar-samar terdengar suara Kaito memanggil, ku tak menghiraukan dan terus berlari. Petirpun ikut meramaikan suasana. Sesekali ku tutup telinga ketika mendengar suara petir, sambil terus berlari dan berlari hingga sampai ditempat yang tak kukenali.
‘’Ah.. dimana ini?’’ gumamku

Tiba-tiba seorang laki-laki berambut ungu membawa sebuah pisau datang menghadangku, aku takut dan memutarbalikkan langkah. Tapi karena terlalu lama berlari, kakiku sakit .
‘’ahhh, nona manis berambut hijau kenapa kau terburu-buru seperti itu?Tenanglah …aku hanya ingin semua barang yang ada ditasmu’’ kata lelaki itu
Semua barang ditas ini berisi kenanganku bersama Kaito. Aku takkan membiarkan dia mengambilnya.
‘’Sampai matipun, aku takkan memberikan barang ini, dasar lelaki aneh berkuncir’’ jawabku sambil berusaha berlari dan berteriak meminta tolong.
‘’Percuma saja, tak ada orang yang akan mendengar teriakanmu disini!’’ Kata Lelaki itu.
           
 ‘’ah sial, handphoneku terhempas’’ (sambil mengambil hp)
‘’apa?!!!No.dikontakku hilang semua, aku tak hapal no. keluargaku. Apa yang harus kulakukan?aku harus memanggil siapa?ahhh(berpikir) , aku hafal no. Kaito. Tapi jika ku telpon dia, apakah dia mau menolong gadis menyedihkan sepertiku ini?, apa yang harus kulakukan~~~?’’
           
~~~~~

Tiba-tiba tangan ini dengan sendirinya menekan no. Kaito dan
‘’H---h—alllo, gumi kau dimana? Apa kau baik-baik saja’’ Teriak Kaito cemas
‘’T---tolong aku K—kaito’’
‘’Hey nona manis jangan memanggil polisi, aku sudah memintamu dengan cara yang baik.’’ Tegur lelaki itu menendang hpku,
‘’Gumi-gumi-……’’suara Kaito di handphone.
‘’Apa boleh buat, kalau begitu aku akan memakai kekerasan, nona manis….’’sambil menodongkan pisaunya kearahku.
Entah kenapa dada ini sulit bernapas, dada ini terasa sakit seperti ada yang menusuk. Dan dada ini terasa membeku
‘’Ah…Apa aku akan berakhir seperti ini?Menyedihkan sekali , aku memang cewek yang menyedihkan. Tapi aku sangat senang jika mati tanpa belas kasihan orang ini. Aku masih mengingat semua kenangan kita Kaito.  Aku sangat senang terakhir kali mendengar suaramu dihandphone. Gomen ne, Kaito’’ gumamku menutup mata dan pasrah.
Continued….

Maaf chapter 2 nya pendek, chapter 3 diusahakan lebih panjang lagi :) :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar