Judul : Ice Cream
Genre : Romance
Character : Gumi, Kaito, Miku
Chapter 1/3
Hari ini entah kenapa aku lebih bersemangat dari biasanya mengerjakan
soal ujian. Apa karena aku dengannya duduk bersebelahan? Tapi kami berdua
jarang berbicara. Padahal aku sudah mengumpulkan keberanianku untuk bicara
dengannya.
Kesempatan bicara cuma waktu dia ngasih soal ulangan ‘’Hufft, malang
banget sih, nasib-nasib’’ gumamku. Ditengah heningnya ujian semua focus mengerjakan, begitu juga dengannya. Hanya
terdengar suara gesekan penghapus dan goresan pensil. Di saat itu aku
selalu memperhatikannya,
Aku suka Ketika wajahnya mengeluarkan ekspesi marah, ekspresi bingung
saat mengerjakan soal. Tapi yang paling kusuka, ketika dia mengeluarkan
ekspresi serius.
***
Sinar mentari menyinari rambut
biru berkilaunya, pandangan matanya yang meneropong lembaran soal, mengeluarkan
sinar, menyaingi sinar mentari. Dan pada saat itu mataku tak pernah lepas
darinya. Sinar matanya langsung menyusup ke relung hati dengan lembut. Semua
itu seperti sudah direncanakan dari awal,’’ sepertinya,aku tambah menyukai
dia’’ gumamku
Tiba-tiba pandangannya teralihkan
dan menatapku. ‘’Eeeto, Gumi-chan, soal ini cukup sulit dari biasanya kan? Apa
kau sudah selesai? Kelihatannya kau sangat menikmati mengerjakan soal
ini’’Tanya Kaito tersenyum.’’Dia memanggil nama depanku, aaahhh, hountouni
hazukashii’’ gumamku dan ‘’H-hai, aku
sudah selesai Shion-kun’’Jawabku.
‘’jangan
terlalu formal Gumi-chan, panggil saja aku KaaiTToo’’ jawabnya.
hontouni arigato kami-sama, kau telah
mengabulkan doaku selama ini, aaah kesempatan bagus tak boleh terlewatkan.
‘’eettooo….~~~K—kaito kalau kau
mau , kapan saja aku akan mengajari-‘’kataku dan…
‘’benarkah?,Gumi-chan
hontouni yasashii ne, sepulang sekolah ya Gumi tolong ajari aku….’’ Kata Kaito
merangkulku.
Ku hanya
menganggukan kepala, tanda setuju.
~~Setelah
lama ku tunggu, akhirnya pelajaran usai. Kami berdua ke perpus sekolah,
diruangan yang hening ini hanya ada Kaito dan aku. Jantungku selalu berdegup
kencang, aku sangat gelisah. Tapi Kaito terlihat santai
‘’ gumi_chan, mencari ini seperti apa sih
caranya?’’ Tanya Kaito. ‘ini kan sisinya belum diketahui tinggal(….).’’jelasku
dan ‘’aaah, arigato gumi, setelah dijelaskan Gumi aku mengerti, bukan hanya
cantik ternyata Gumi sangat pintar’’ puji Kaito.
Ya ampuuun
andai aja kurekam kata-kata kaito tadi,kata-kata cantik…cantiikk…terus terngiang-ngiang
ditelingaku.
Aku hanya diam menahan malu.
***
‘’ Gumi, apa
kau ingin melihat teknik sepak bola terbaikku?’’ Tanya Kaito. “Tentu saja’’
Jawabku tanpa pikir panjang.
Di hamparan lapangan hijau yang
luas matanya tak pernah luput dari bola, begitu juga denganku. Mataku tak
pernah luput darinya,
‘’Bagaimana,
Gumi? Permainanku kerenkan?’’ Tanya Kaito,
‘’mochiron, Hountouni kakkoi desu’’jawabku.
‘’ahh…Arigato, tolong terus ajari aku ya,
Gumi. Maaf aku selalu mengganggumu.’’ Kata Kaito. ‘’Iee, malah aku sangat
senang bisa membantumu, Kaito..’’Jawabku.
’’Etoo,nih,no.
hp q, minta no.hp Gumi juga ya, kalau ada apa-apa telpon aku’’ kata Kaito sambil
memberikan secarik kertas yang berisi no.hpnya, ‘’iya’’jawabku sambil
memberikan no. hp q,
‘’Mata
ashita, Gumi-chaan~~’’teriak Kaito sambil melambaikan tangan, dan ku balas lambaian tangannya.
‘’PPffftttt,
tulisan Kaito sedikit berantakan’’
‘semoga saja
ujian ini tak pernah berakhir’ gumamku sambil melihat secarik kertas yang
diberi Kaito tadi----
***
Hari demi
hari kulewati bersama Kaito,
‘’yaahh,hari
ini hari terakhir ujian berarti hari terakhir ku bisa bersama Kaito’’gumamku
menghela napas
Tiba-tiba Kaito menghampiri
“karena kau telah banyak membantuku, kau akan
kutraktir ice cream.’’ Ajak Kaito menarik tanganku
‘’arigato
kaito’’
Aku dan Kaito berjalan
beriringan, sesekali ku melihatnya. Kaito tambah keren jika dilihat dari dekat
seperti ini.
***
Di tempat ice cream Kaito memesan rasa vanilla sedangkan aku memesan rasa
pandan.
‘’ada ice
cream yang menempel dipipimu tuh, kaya anak kecil ajaa…’’ kata Kaito dan
mengambil ice cream dari pipiku
‘’ALLigato’’
saat itu lidahku belibet, pengucapanku salah. Karna terlalu malu kututup
mulutku.
‘’Haha, kau
imut sekali Gumi-chan’’ puji Kaito
Tiba-tiba
dari kejauhan, terlihat Miku sangat marah dan menghampiri kami berdua ‘’Heeey,
Gumi. Idiiih, baru dirangkul Kaito aja udah kege’eran, aku dengar-dengar Kaito
bilang kamu C-a-n-t-i-k, segitu aja udah bangga. Aku aja dipanggil dia Imut
berkali-kali gak sege’er gituh. kalo dia bilang kamu Cantik dan barusan Kaito
bilang kamu imut mungkin karena tampangmu menyedihkan. Beda sama aku, memang
dari sananya aku cantik. Jadi wajarkan dipuji. , hahahaha, kau sangat
menyedihkan. Jangan dekati Kaitooo!!! Kamu tak pantas dengan Kaito Iyakan
Kaito?’’ Tanya Miku dan menarik tangan Kaito.
Tiba-tiba entah kenapa mendengar
kata-kata itu, mataku mulai basah diselimuti air.
‘’Berarti
kau melakukan itu karena kasian meliatku Kaito, kau tidak usah mengasihaniku
seperti itu. Aku tak perlu belas kasihanmu’’ teriakku sambil berlari
meninggalkan mereka berdua.
‘’aahh…Kaito
biarlah dia lari, kita berdua saja’’ Ajak Miku—
Continued…Gomen, kata-katanya buruk. Masih pemula, hehehe.... Next chapter, tunggu ya!!!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar