Maafkan aku
tidak bisa jujur dengan perasaanku sendiri
Andai saja
aku bisa mengatakan “I LOVE U” padamu
Terimakasih
telah melahirkanku…
Aku sangat
bahagia menjadi anakmu….
Judul : Late
Slice of Life
Ketika kubangun dari tidur,
kumelihat kau baru datang bekerja. Tak peduli sudah berapa lama kau bekerja,
kau tak mengeluh sama sekali. Kau hanya memberiku sebuah senyuman yang manis.
Setelah Ayah meninggal, kaulah yang membesarkanku seorang diri. Kau harus
berperan menjadi dua orang, pertama menjadi ibu yang baik sekaligus
menggantikan peran Ayah.
“Ibu..Apa
kau baik-baik saja?” Tanyaku cemas.
“ Iya, ibu
baik-baik saja..Bagaimana kalau kita jalan-jalan?” Tanyanya tersenyum.
“ Hore!!
T-tapi bagaimana denganmu Ibu? Ibu pasti lelahkan?”
“ Tidak..
Ibu tidak lelah, cepat mandi baru kita beli makanan diluar sana…” jawabnya
lembut
Setelah melakukan apa yang Ibu
suruh , kuberjalan beriringan bersamanya. Kita membeli bakpao dengan rasa yang
sama, aku mengajak Ibu untuk singgah sebentar ke taman bermain. Disini banyak
sekali permainan, aku sempat bingung memilih yang mana yang akan kumainkan.
Akhirnya kuputuskan bermain ayunan, Ibu mendorongku dari belakang.
“Yeay!!! Ibu
dorong lebih kuat lagi!!!” Teriakku.
Ibu hanya
tersenyum dan mendorongku lebih kuat lagi. Setelah bosan memainkan ayunan, aku
ingin memainkan jungkat-jungkit dengan Ibu.
“Ehh??
Kenapa main sama Ibu?? Nanti berat sebelah lo??” Tanyanya
“ Tak apa
bu, aku hanya ingin bermain bersamamu” Jawabku berlari menuju jungkat-jungkit.
Saat berlari aku tak berhati-hati dan terjatuh..
“Ibu…Sakit…….Sakit….!!!”
Teriakku menangis.
Ibu dengan
cepat berlari dan menghamipiriku “ Yosh,,,Yosh,,,Jaangan nangis, lain kali
hati-hati ya??” Kata Ibu sambil mengelus
kepalaku dengan tangannya yang hangat dan lembut…
_________
Kadang-kadang
aku sering melawanmu hanya karena masalah sepele. Aku membentakmu dan
memarahimu, nadaku bicara lebih tinggi dari nadamu bicara. Aku segera pergi
dari rumah karena kesal, Aku takkan melupakan wajah sedihmu karena ulahku.
--------
Setelah menenangkan
diri, kuperlahan berjalan sambil membuka pintu depan. Terlihat kau menyiapkan
makanan kesukaanku, tanpa pikir panjang ku langsung menyantapnya. Perasaan
bersalah tiba-tiba muncul, ingin aku meminta maaf tapi kata-kataku terpotong
dengan kata-kata “Okaeri (Selamat datang)” dari bibirmu. Kuyakin pasti dapat
mengatakannya suatu saat nanti.
______
Tak terasa
kau lebih pendek dariku. Diwaktu sekarang ini apakah aku bisa menjadi orang
yang mampu melindungimu seperti apa yang kau lakukan dulu?
Aku sudah
membulatkan tekadku akan bicara padamu, dan pertama kali aku mengatakan
impianku menjadi idol. Kau hanya terdiam ketika mendengarnya, tiba-tiba
tanganmu mengelus pundakku dengan lembut dan berkata “ raihlah impianmu
setinggi-tingginya…”.
Akupun
melakukannya. Disaat aku hampir menyerah dengan impianku kau selalu
menyemangati dan berkali-kali mendorongku. Aku tidak dapat menghitung berapa
kali kau telah memberikan kebaikan mu padaku.
“Dan
berkatmulah, aku bisa berada dipanggung seluas ini. Aku berjanji pada diriku
sendiri, setelah konser. Aku akan mengatakan semua perasaanku padamu Ibu..”
Kataku dalam hati sambil melihat Ibu. Ibu hanya tersenyum “Ah… Lagi-lagi Ibu
mengeluarkan senyum indah itu…’’ Lanjutku dalam hati.
*SKIP*
Setelah
konser selesai, Ibu pergi meninggalkan konserku. Aku segera pergi dari panggung
mengambil bunga kesukaan Ibu yang sebelumnya kupersiapkan. Aku pergi menyusul
Ibu, sambil berlari kupikirkan kata-kata yang tepat untuk Ibu. Ketika aku
berlari entah kenapa langkahku terhenti… Terlihat seorang perempuan yang
tergeletak lemah dijalan, darahnya berserakan kemana-mana. Tiba-tiba..
“DEGGG”
Entah kenapa hatiku merasa sakit.
“ A-apa itu
Ibu?? T-tidak mungkin, itu pasti orang lain” Gumamku berlari menghampiri Ibu
sambil melepas bunga.
“H-hah??????
Itu IBUUUUUUU!!!!!!???????” Teriakku.
Entah kenapa
tiba-tiba hatiku terus bertambah sakit. Perasaan bersalah menumpuk dan menumpuk
dihati. Genangan air dari mataku tak dapat tertampung lebih banyak, Genangan
air dari mataku tiba-tiba mengalir dengan deras.
“Ibu…I-ibu
ayolah bangun, aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Ibu bangunlah……” Kataku
menangis
“I-ibu,
inilah yang i-ingin kukatakan pada ibu. Kupikir ini sudah terlambat, t-tapi
kumohon Ibu dengarkanlah dengan baik…., Kata-kata i-ini sudah kurangkai saat
berlari kesini….”
“ Maafkan aku Ibu yang selalu membentakmu dengan
kata-kata kasarku, maafkan aku yang dulu tak selalu jujur dengan perasaanku
sendiri. maafkan aku tak bisa menjadi seseorang yang mampu melindungimu sama
seperti apa yang kau lakukan dulu.
Terimakasih telah melahirkanku… Terimakasih telah membesarkanku,
hinggaku bisa menjadi seperti ini.
Terimakasih Ibu telah datang kekonserku, Aku sangat mencintaimu Ibu, aku
sangat bersyukur menjadi anakmu. aku sangat senang ketika melihat senyummu.
Apakah aku akan melihat senyummu untuk terakhir kalinya?”
-------
“…………………….dan
a-aku bertanya-tanya Ibu, bagaimana raut wajahmu setelah aku mengatakan semua
ini?”
~The End
Ayoo!!! Yang
kedua orangtuanya masih lengkap, jangan dibentak-bentak ya. Harusnya disayang,
misalnya kalo disuruh beli kecap ke warung sebelah jangan ngebentak gak mau
beli, bilang aja “ya maaa” terus beli deh tuh kecap, kan sisa uangnya lumayan
bisa dibeli’in jajan….
Sudah bilang
I LOVE U ke mama belum??? He??? Masa bilang I LOVE U ke mama Cuma hari Ibu
doang… Kalo bisa bilang setiap hari…
Kalau aku
sih, belum sempat bilang t-tapi!!! Aku sering bilang ke Ayah,Adek,Kakak,
Tetangga, Bibi Sayur, Pacar??? Eh??? P—p-pacar??? O///O Nauthor.. lupa kan Nauthor
belum punya pacar…. Hehehe….. J

Tidak ada komentar:
Posting Komentar